Sabtu, 14 Februari 2009

Potensi Daerah

Jadikan Lereng Muria Lumbung Kambing PE

JEPARA-Kambing Peranakan Etawa (PE) sebagai salah satu ras kambing yang memiliki nilai jual tinggi saat ini sangat diminati para petani. Jenis ini dulu banyak didatangkan dari Kali gesing Purworejo. Dalam lima tahun terakir ini populasinya di Jepara sangat luar biasa.

Petani ternak Jepara khususnya kawasan lereng Muria barat mulai mengembangkan ternak kambing ini. mereka sengaja mengembangkan bukan hanya sebagai sambilan, banyak petani sengaja membudidayakan sebagai titik usaha agribisnis bidang peternakan.

Nilai ternak tidak pernah mengalami penurunan harga pasar bahkan cenderung naik. Satu Indukan rata – rata dipasaran sekitar 4 sampai 5 juta bahkan jika ada kambing memiliki kriteria tertentu harganya bisa mencapai melebihi harga sapi. Bahkan untuk pejantan yang sudah meenangkan lomba harganya bias mencapai 25 Juta per ekor.

Dengan melihat nilai jual yang cukup tinggi tersebut banyak pengusaha bahkan yang dulu menjadi pengusaha mebel mencoba mengembangkan ternak jenis kambing ini. Hal ini juga didukung dengan persediaan pakan ternak yang tersedia di kawasan lereng muria. Hal ini menjadikan kambing ini cepat berkembang.

Desa – desa wilayah Kecamatan Keling, Donorojo, Kembang, Bangsri, juga sebagian wilayah Mlonggo Pakis Aji kini populasi ternak ini cukup banyak. Abdullah dari Kelompok Tani Karya Bakti II Desa Kawak, Kecamatan Pakis Aji yang saat ini memiliki sekitar 10 Ekor kambing ini berharap ada investor lokal yang menanamkan sahamnya untuk pengembangan bagi para petani.

Harapan adanya investor ikut masuk karena untuk pengadaan bibit harganya cukup tinggi. Hal ini jelas menyulitkan petani kecil. Dullah-panggilan akrab Abdullah yang tahun ini menerima bantuan kambing PE dari distanak menjelaskan kesulitannya untuk mendapatkan pejantan yang baik. Selama ini untuk mengawinkan harus mendatangkan bibit pejantan yang baik dari desa Guyangan sekali kawin dirinya harus mengeluarkan uang sebesar Rp 75.000,-

Kambing ini selain untuk dibudidayakan juga untuk diambil daging maupun susunya. Kandungan gizi susu kambing PE lebih bagus dari pada susu sapi. ”Maka jika Kawasan lereng Muria barat Jepara dijadikan kawasan agribisnis untuk kambing jenis PE kedepan kawasan ini akan menjadi kawasan suplaiyer bibit bagi kabupaten lain karena sampai saat ini para bakul di pasar Pon bangsri maupun Pasar Legi keling masih mendatangkan dari Kaligesing Purworejo,” ungkap Dullah. (zis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar