Rabu, 11 Maret 2009

Jelang Pemilu 2009


“Aparat Bubarkan Paksa Pengunjuk Rasa”
Dalam Simulasi Pengamanan Kota Menghadapi Pemilu 2009

JEPARA-Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jepara, Rabu (111/3), menghadapi kepungan demonstran yang berjumlah ratusan orang. Menghadapi hal yang tidak diinginkan, aparat kepolisian yang jumlahnya sekitar 400-an langsung membentuk barikade pengamanan berlapis.

Kedua kelompok ini saling berhadapan di depan pintu gerbang KPU Jepara. Aparat tampak tenang dan berjaga-jaga. Sementara para demonstran yang tidak puas terlihat tidak sabar untuk segera menggeruduk dan masuk ke Kantor KPU Jepara.

Sempat dilakukan upaya negoisasi tapi pendemo tetap tidak menerima dan memaksa masuk KPU. Untuk menjaga kerawanan yang bisa muncul, aparat keamanan meminta kepada demonstran segera membubarkan diri demi menjaga keamanan dan ketertiban. Sempat terjadi aksi dorong-dorongan.

Lapis pertama polisi tidak kuat menahan desakan pendemo yang makin mengganas dan terus merangsek masuk. Pasukan kedua yang menggunakan tamen dan perlengkapan standar menagatasi huru hara langsung menggantikan personel lapis pertama. Pasukan ini terlihat merapatkan barisan.

Upaya himbauan dan seruan polisi tidak didengar. Mereka mulai melakukan aksi anarkis dengan melempari petugas polisi air, botol-botol minuman ringan dan lainnya. Petugas Polres pun tidak ketinggalan menurunkan satuan satwa yang terdiri dua ekor anjing. Demonstran mulai agak kendur dan kocar-kacir. Meski terdesak mundur, mereka masih mencoba melakukan perlawanan.

Guna membubarkan massa yang makin beringas, semprotan water canon dari mobil pemadam kebakaran pun juga ikut beraksi. Massa makin terdesak dan akhirnya membubarkan diri. Dua koordinator lapangan (korlap) dalam aksi anarkis itu berhasil diamankan polisi. Pada saat demo, massa juga membakar ban bekas di depan kantor KPU.

Sekelumit peristiwa tersebut bukan nyata. Bentrokan antara aparat polisi dan demonstran hanya bagian dari simulasi dalam rangka sistim pengamanan kota menjelang pelaksanaan Pemilu 2009.. Sebelum menggelar simulasi, lebih dulu Polres Jepara melaksanakan gelar pasukan yang dihadiri semua unsur termasuk polri, TNI, Dishub, Satpol PP, dan institusi lainnya di halaman Alun-alun Jepara sekitar pukul 09.00 WIB.

Dalam sambutannya di depan peserta apel pasukan, Kapolres Jepara AKBP Edy Suryanto yang bertindak sebagai inpspektur upacara di Alun-Alun Jepara yang membacakan amanat dari Kapolri menyampaikan sejumlah hal diantaranta himbauan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. “Kami himbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan hak pilihnya dengan sebaik-baik. Ciptakan situasi saat Pemilu dengan dengan aman dan kondusif,” jelasnya.

“Kepada Parpol kami ucapkan selamat berkompetisi. Kita harapkan Parpol bisa menciptakan situasi aman dan kondusif,” terang mantan Kapolres Wonosobo ini.

Gelar pasukan diikuti berbagai unsur mulai dari polisi, TNI, Hansip, Dishub, Satpol PP. Dalam gelar pasukan ini juga dilakukan penyerahan secara simbolis Hansip dari Pemkab kepada Polres Jepara. Jumlah Hansip yang diperbantukan dalam pengamanan Pemilu mendatang jumlahnya mencapai 6.564 personel. Mereka akan disebar ditingkat TPS sebanyak 5.014 personel, kelurahan atau desa 470 personel, kecamatan 480 perseonel dan kabupaten 100 personel yang tersebar di 2.503 TPS dengan daftar pemilih tetap 808.800 pemilih. (zis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar